Jumat, 05 Agustus 2016

Jejak-jejak Anies Rasyid Baswedan

27 Oktober 2014 Anies ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk memajukan pendidikan di Indonesia sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Namun tepat pada bulan ke-20 masa tugasnya sebagai Mendikbud, yakni 27 Juli 2016, Presiden Jokowi memutuskan mereshuffle kabinetnya dan nama Anies Baswedan termasuk salah satu menteri yang direshuffle.
Siapa sebenarnya Anies Baswedan?
Dikutip dari berbagai sumber, Anies merupakan seorang intelektual dan akademisi asal Indonesia. Cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan ini menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar dan menjadi rektor termuda yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 2007, yakni saat menjadi rektor Universitas Paramadina pada usia 38 tahun.
Anies diterima masuk di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 1989 dan lulus tahun 1995.
Setelah lulus kuliah, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM, sebelum mendapat beasiswa Fulbright dari AMINEF untuk melanjutkan kuliah masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada tahun 1997.
Ia juga dianugerahi William P. Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998.
Setelah lulus kuliah, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM, sebelum mendapat beasiswa Fulbright dari AMINEF untuk melanjutkan kuliah masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada tahun 1997. Ia juga dianugerahi William P. Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998.
Sesaat setelah lulus dari Maryland, Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University pada tahun 1999. Dia bekerja sebagai asisten peneliti di Office of Research, Evaluation, and Policy Studies di kampusnya, dan meraih beasiswa Gerald S. Maryanov Fellow, penghargaan yang hanya diberikan kepada mahasiswa NIU yang berprestasi dalam bidang ilmu politik pada tahun 2004. Disertasinya doktoralnya yang berjudul Regional Autonomy and Patterns of Democracy in Indonesia menginvestigasi efek dari kebijakan desentralisasi terhadap daya respon dan transparansi pemerintah daerah serta partisipasi publik, menggunakan data survei dari 177 kabupaten/kota di Indonesia. Dia lulus pada tahun 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar