Sabtu, 28 Juli 2012

SETTING Remote Desktop


To use Remote Desktop

With Remote Desktop, you can connect to your work computer from home and access all of your programs, files, and network resources as though you were actually sitting in front of your computer at work.

You need three things to create a remote location:
1.
Microsoft Windows XP Professional must be installed on the computer containing the files and programs that you want to access from a remote computer. The computer must also be part of a corporate network in which Remote Desktop connections are permitted. This computer is known as the host.
2.
The remote computer must be running Windows 95 or later. This computer must also have the Remote Desktop Connection client software installed. The remote computer is known as theclient.
3.
Both computers must be connected to the Internet through a VPN connection.
Note: If you're not connecting to the host computer through a VPN, you'll need to use the actual IP address of the host computer instead of the computer name.
To set up the Remote Desktop, start with the host computer, which in this example is your work computer.
1.
Verify that you are signed in as the administrator.
2.
Click Start, click Control Panel, and then click Performance and Maintenance.


3.
Click System.


4.
Click the Remote tab, select the Allow users to connect remotely to this computer check box, and then click OK.


Next, make sure you have Windows Firewall set up to allow exceptions.
1.
In the Control Panel, click Security Center.


2.
Under Manage security settings for, click Windows Firewall.


3.
Make sure the Don't allow exceptions check box is not selected.


4.
Click the Exceptions tab, and verify that the Remote Desktop check box is selected.


5.
Click OK, and then close the Windows Security Center window.
Your host computer is now set up to allow remote access.

You will need the name of the host computer.
6.
In Control Panel, click Performance and Maintenance, click System, and then click the Computer Name tab.


7.
Write down the full computer name, and then click OK.
8.
Close Control Panel.
9.
Leave this computer running, locked, and connected to the corporate network with Internet access.


















Langkah 2

Connect your remote computer to the host computer

To connect your home computer, which is the client (or remote) computer to your work (or host) computer, follow these steps:
1.
On your home computer, click Start, point to All Programs, and then point to Accessories
2.
In the Accessories menu, point to Communications, and then click Remote Desktop Connection
3.
In the Computer box, type the computer name of your host computer, which you wrote down earlier.


4.
Click Connect.
5.
When the Log On to Windows dialog box appears, type your user name, password, and domain (if required), and then click OK.



The Remote Desktop window opens, and you see the desktop settings, files, and programs that are on your host computer, which in this example is your work computer. Your host computer remains locked, and nobody can access it without a password. In addition, no one will be able to see the work you are doing remotely.
To end your Remote Desktop session:
1.
Click Start, and then click Log Off at the bottom of the Start menu.
2.
When prompted, click Log Off.

CARA MEMATIKAN / RESTART COMPUTER LAIN VIA LAN

Tutorial ini dikhususkan bagi pemula saja, tapi bagi yang merasa sudah lumayan jago dalam masalah jaringan ya silakan simak saja siapa tau cara saya ini berbeda dengan cara yang biasa anda lakukan. Cara masuk ke komputer orang lain yang masih dalam status "Client" pada suatu jaringan LAN (Local Area Network) tidaklah begitu sulit, orang yang baru belajar komputer pun kalau diajari trik ini pasti langsung bisa, disini akan saya beritahu bocoran trik-nya, tidak perlu menggunakan tambahan software untuk melakukan trik ini. 

Bookmark tulisan dibawah ini pada file notepad atau Word agar anda tidak lupa trik ini.

1. Klik Start - Accesories - Command Prompt, atau dengan menekan tombol Windows + R, ketik "cmd"
2. Ketik pada Command Prompt "SHUTDOWN.EXE (spasi) -i (spasi) -m"
3. Contoh: Shutdown.exe -i -m.......lalu tekan Enter
4. maka akan muncul kotak di samping yang bernama "Remote Shutdown Dialog"
5. Klik "ADD" -> untuk menambahkan IP target atau nama target di LAN...atau kamu klik "Browse"
    untuk mencari otomatis
6. Anda bisa menetukan apa yang akan anda lakukan pada komputer korban, apakah shutdown atau restart.
7. Tentukan time yang pas untuk deat time-nya komputer itu akan mati.
8. kamu bisa tambakan other (planned), ini dimaksudkan agar si user lawan mengira kalo ini ulah server yang
    lagi maintenance
9. Kirim kan pesan kematian mu ke komputer orang di COMMENT

Nih cara buat matiin PC tetangga (LAN)

Di Run ketik : shutdown -i
nanti keluar box
- Pilih (Add) komputer mana yg jadi korban (tulis IP atau nama komputer)
- Pilih Action yang akan anda lakukan
- Berapa detik jeda shutdown atau restart
- Isi comment, misalnya "Orang Jelek dilarang buka komputer ini!!!"

atau

di run ketik cmd [enter] trus ketik shutdown -f -r -t 01 -m \\namaPC atau IP
-r : untuk restart
-s : untuk shutdown
01 : 1 detik jeda menuju shutdown

1. run-mmc
2. Computer Management; click kanan Computer Management (local). connect to another computer; select 
    the remote computer; click kanan Computer Management
    (remotecomputer)>Properties>Advanced>startup & Recovery>shutdown.
3. pake command shutdown \\computername.
4. pake Shutgui.exe kalo pake win NT Resource Kit.








Sabtu, 14 Juli 2012

ANTENA OMNI 2,4GHZ v2


ANTENA OMNI 2,4GHZ 

post by fa 15 juli 2012 ori post by satriadwika 
Dikarenakan membuat antena omni berdasarkan gambar-2 dari ICT Center Jakarta tidak berhasil, akhirnya saya merubah total untuk konstruksi dan ukuran-ukurannya. Disini saya sertakan foto-foto asli milik saya (bukan copas)
Pada dasarnya saya mencontoh dari http://www.nodomainname.co.uk/Omnicolinear/2-4collinear.htm, karena saya amati lebih mudah dikerjakan dan setelah saya coba hasilnya memuaskan.
Maaf, apabila masih belum mendetail karena kesibukan saya, lain kali akan saya edit lagi, foto-foto yang milik saya juga belum saya upload semua, masih banyak. Dalam hal ini saya hanya akan memenuhi janji saya yang akan meng-upload hasil revisi antena omni yang gagal agar tidak dikira cuma bisa mencela.
Gambar-gambar berikut ini sumber dari : http://www.nodomainname.co.uk/Omnicolinear/2-4collinear.htm
decoupling_assembly
decoupling_assembly

electrical_schematic
electrical_schematic

element_measurements
element_measurements
Yang berikut ini foto-foto asli milik saya, sementara ini dulu yang lain menyusul.
pipa  PVC ukuran 1,25"
pipa PVC ukuran 1,25"

agar presisi pakai sketmat/jangka sorong
agar presisi pakai sketmat/jangka sorong

alat-alat
alat-alat

pipa dan kabel yg sudah dipotong
pipa dan kabel yg sudah dipotong
Ditulis dalam Uncategorized | Bertanda:  | 6 Komentar »

BERAPA JARAK WIFI YANG BISA DI AKSES WAJANBOLIC?

Posted by satriadwika pada 6 Maret 2009
Banyak pertanyaan yang saya baca di beberapa blog tentang berapa jauh signal wifi/hotspot bisa ditangkap/joint.
Pada dasarnya wifi adalah komunkasi dua arah antara pemancar dan penerima, seperti radio amatir. Jadi seandainya ada pemancar yang mempunyai signal besar belum tentu bisa di akses client dengan baik dikarenakan dari sisi clint dalam meminta untuk dilayani permintaan datanya tidak bisa “didengar” oleh pemancar.
Nah, berikut ini adalah pengalaman saya dalam bermain-main dengan perangkat wifi+wajanbolic, dalam hal ini saya menggunakan tutup panci diameter 30cm. Pengukuran jarak udara menggunakan google earth. Sekali lagi, ini adalah pengalaman saya, jadi kalo ada yang bisa lebih atau kurang, jangan mengadu ke saya
1. USB Wifi+Wajanbolic
USB wifi hanya bisa menjangkau paling jauh 1-1,5 km saja karena usb wifi sebenarnya dikonstruksi untuk lingkungan hotspot jarak dekat sehingga pancaran signalnya kecil. Syarat Line of  Side/tanpa halangan harus benar-benar dipenuhi.
2. USB Wifi+Antena Kaleng
Nah, yang ini bisa menangkap signal pada jarak 500-750m saja, Syarat Line of  Side/tanpa halangan harus benar-benar dipenuhi.
3. Akses Point+Wajanbolic
Menggunakan akses point bisa menambah kinerja wajanbolic, berbeda dengan USB wifi, akses point lebih sensitif dalam menerima signal dan pancaranya juga lebih besar, sehingga bisa menjangkau 2-2,5km, ini yang sudah saya praktekan dengan wajanbolic bikinan sendiri dengan kondisi terhalang pohon-pohon masih bisa connect, walaupun kalo di ping ada RTO nya tapi masih bisa akses inet dengan lancar dan gratis, tis.
Edit : jarak terakhir yang bisa di akses ±3 km jarak udara (di ukur dengan google earth), ini pengalaman saya dalam membuatkan salah seorang teman dengan wajanbolic+akses point, ketinggian antena ± 12m (2 pipa besi+1 m pipa almunium).
Pada awalnya saya sempat pesimis karena jarak sudah terlalu jauh, tetapi teman saya sudah siap menanggung segala resiko  apabila terjadi kegagalan (dah terlanjur keluar uang untuk beli akses point, dll, dll), akhirnya bisa connect dengan sukses.
Edit :
Jarak terakhir yang bisa dicapai wajanbolic+akses point 4 km dengan kondisi ada RTO nya tetapi masih bisa akses.
Demikian pengalaman saya, smoga bermanfaat.

MEMBUAT ANTENA OMNI 2,4 GHz, ADAKAH YANG BERHASIL?

Posted by satriadwika pada 16 Februari 2009
Di internet banyak blog khususnya dari dalam negeri yang membahas tentang pembuatan antena omni 2,4 GHz yang berdasarkan video tutorial dari ICT Centre Jakarta tetapi banyak pertanyaan dari komentar-komentar yang masuk yang menanyakan tentang ketidakberhasilan dalam membuat antena tersebut. Disamping itu belum ada yang menyampaikan “cerita sukses” dalam pembuata antena ini dan juga setelah saya jalan-jalan ke blog demi blog isinya adalah copas dari blog lain yang isinya sama persis.
Saya menulis hal ini bukanya tanpa dasar, karena saya juga mengalami kegagalan tersebut padahal dalam pembuatnya sudah saya ukur dengan sangat presisi menggunakan jangka sorong/sketmat
Ada beberapa pertanyaan yang mendasar dalam pikiran saya, yaitu adalah sbb :
- Lihat gambar-gambar di bawah ini :
Gambar 1
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 3
Pertanyaan saya adalah :
  1. Mendapatkan ukuran yang seperti di dalam gambar itu perhitungannya bagaimana? Berapa jarak antar pipa?
  2. Menurut saya ada kesalahan juga pada letak/posisi pemasangan tabung yang terbuat dari plat tembaga 0,5mm, letak naik/turun tabung tersebut menurut saya ada perhitungannya berdasarkan titik frekuensi/chanel yang akan kita pergunakan.
  3. Untuk kabel stup, tidak ada pedoman yang mendasar mengenai ukuran, panjang, posisi, cara penyoderan dll. Padahal kabel stup ini berperan sangat penting, kalau di antena radio amatir berfungsi sebagai loading coil yang sangat menentukan dalam penentuan matching sebuah antena pada frekuensi tertentu.
  4. Apabila antena tersebut sudah jadi, maka perlu penalaan/tuning pada frekuensi tertentu (dalam hal ini pada 802.11 rentang frequency : 2.4000GHz – 2.4835GHz) agar antena tersebut bisa berfungsi dengan benar (matching). Dalam hal penalaan/tuning juga bukan pekerjaan yang mudah, karena membutuhkan SWR meter yang bisa menjangkau frekuensi 2.4000GHz – 2.4835GHz. Jika tidak mempunyai SWR meter bisa saja dilakukan penalaan yaitu menggunakan perangkat wifi (Wifi card atau usb Wifi) dan tentu saja akses point tetapi untuk cara yang kedua ini akan lebih sulit dan membutuhkan waktu yang lama.
Nah, dalam hal penalaan ini, bagaimana caranya? Apa yang harus di adjustment agar antena bisa matching?
Berdasarkan pengalaman saya bermain-main radio amatir, semakin tinggi frekuensi maka perubahan sedikit saja pada antena sudah berpengaruh sangat besar, perbedaan ukuran 1mm saja sudah bisa mengacaukan kinerja sebuah antena, padahal frekuansi 2,4GHz adalah frekuanesi yang sangat-sangat tinggi, jauh diatas frekuensi TV UHF hampir mendekati frekuensi yang dipergunakan untuk satelite/parabola. Jadi dalam pembuatan antena omni 2,4 GHz harus sangat-sangat presisi dan teliti.
Memang, dalam kenyataanya pembuatan antena omni 2,4 GHz ini tidak semudah seperti yang ditunjukkan video dari ICT Centre Jakarta.
Dalam hal ini saya tidak mendiskreditkan salah satu pihak dan mengecilkan semangat bagi merka yang ingin membuat antena ini tetapi saya mengajak rekan-rekan, sodara-sodara, teman-teman yang sudah berhasil membuat antena omni 2,4 GHz untuk berbagi pengalaman di blog ini agar mendapat kebenaran.
Saya sedang membuat antena omni versi revisi, kalau sudah berhasil akan saya posting di sini, sudah saya siapkan foto-foto nya.
Demikian, semoga bermanfaat.

PERPANJANGAN KABEL USB WIFI MENGGUNAKAN KABEL UTP

Posted by satriadwika pada 5 Februari 2009
Ini adalah 100% pengalaman saya membuat perpanjangan kabel usb untuk dipergunakan dengan usb wifi dengan tujuan agar usb wifi bisa dipasang diatas tiang.
Alat dan Bahan :
  1. Kabel USB Merk Belden yang asli USA. Biasanya kabel ini ada hologramnya di box nya, karena belinya eceran tanyakan kepada toko penjualnya apakah di box nya ada hologramya tanda original, kalo ragu jangan di beli, saya beli harga Rp. 4.500/meter, atau merk AMP yang asli juga lho.
  2. Kabel sambungan USB yang dijual di toko-toko computer. Lebih bagus kalo menggunakan kabel USB yang bawaan dari pabrik, misalnya kita membeli USB Flashdisk dapat kabel sambungan USB, nah biasanya kabel bawaan ini kualitasnya lebih bagus.
  3. Kawat Tinol untuk penyolderan.
  4. Solder, tang potong, gunting, lem plastik.
Langkah pengerjaan :
  • Connector Male/laki2, yang nantinya masuk USB CPU.
Kupas plastik yg membungkus USB Connector yang male/laki2 sampai kelihatan besinya, menggunakan cutter, buang semua kabel yang menempel di connector dengan menggunakan solder. Seperti ini :
usb male yang sudah dikupas
usb male yang sudah dikupas
Kabel UTP diambil yang warna Hijau, hijau putih, coklat, dan orange, sisa yang 4 kabel singkirkan saja/dipotong.
Keterangan kabel menurut urutan pin :
1. Orange ——–> tegangan +5v
2. Hijau Putih —> data -
3. Hijau ———–> data +
4. Coklat ———> Minus/Ground/Arde/
nih urutan pin nya
nih urutan pin nya
Solderkan kabel UTP ke usb connector male sesuai urutan di atas. Warning, harus hati-hati dan rapi, karena jarak antar pin sangat dekat.
  • Connector Female/perempuan, yang nantinya di atas/terhubung ke USB Wifi
Langkah pengerjaanya sama dengan yang connector male.
Kalau sudah selesai, kedua connector di cor menggunakan lem epoxi (lem yang dicampur hitam dan putih itu lho, banyak di jual di toko2).
Saya sudah membuat menggunakan kabel UTP yang merk Belden  sama merk AMP keduanya bisa, sampai panjang 15 meter, saya optimis bisa lebih dari 15 meter. Dicobakan menggunakan Flaskdisk dan USB Wifi semuanya bisa berjalan dengan baik. Dicoba untuk copy file sekitar 100mb ke flashdisk bisa ter-copy dengan sempurna.
Sekarang sudah terpasang di wajanbolic dan antena kaleng saya, tetapi belum sempat membikin tutorialnya untuk wajan bolik dan antena kaleng karena sedang memperbaiki antena omni saya yang gagal, sedang dikonstruksi ulang, kalo dah sukses akan saya bikin tutorialnya.
Demikian, semoga bermanfaat

Isi Omni Built-Up Hyperlink 15 dBi


Isi Omni Built-Up Hyperlink 15 dBi (Review)

Pernah buka Antena Omni Hyperlink 15 dBi belum ?
Mau tau isi dari komponen Omni Hyperlink 15 dBi kan ?
Berikut Gambar dan ukurannya ….
Berikut adalah sebuah Antena Omni Hyperlink yang cukup spektakuler dan tenar di kelasnya. Dengan memiliki Gain 15 dBi 360°, Antena ini cukup banyak digunakan oleh para SSIDer di seluruh Indonesia.
Harga Antena Omni Hyperlink 15 dBi ini ditoko pada saat Agustus 2010 adalah $115 atau Rp. 1.150.000,00. Cukup mahal memang dibanding daerah lain atau pemesanan dengan US dollar. Dulu harga Antena Omni Hyperlink 15 dBi ini mencapai $190 atau Rp. 1.900.000,00.
Oleh karena rasa ingin tahu dan penasaran akan kehebatannya, saya coba membongkar/hacking antena ini.
Beberapa gambar dibawah ini saya ambil dari salah satu sumber dengan maksud hanya untuk mewakili menerjemahkan dalam bahasa teknis. Barangkali ada yang mau meniru atau hanya sekedar disimpan sebagai referensi.
dscn492511
Berikut adalah bagian komponen dalam Antena Omni Hyperlink HG2415U-PRO.  Gabus atau sterofoam yang terikat pada bagian antena diatas berfungsi untuk menahan antena dari goncangan saat berada didalam selongsong bagian luar.
OMNI HG2415U-PRO ( luar dalam )
Omni Hyperlink HG2415U-PRO (luar dalam)
Berikut adalah beberapa data yang saya dapat dari pengukuran :
Bahan luar sebagai selongsong pembungkus digunakan Gray Fiberglass panjang 103 cm.
Panjang bagian dalam =  97 cm
Tubing berjumlah 15 buah. Diameter tubing besar = 12 mm dan yang kecil 4 mm.
Ketebalan tubing sekitar 0,32 – 0,36 mm untuk kedua jenis tersebut.
Kira-kira setebal kaleng susu atau atap spandex.
Panjang tubing diam 12 mm = 46,5 mm.
Jarak as tubing ke tubing yang lain dalam satu baris adalah 98,5 mm ( berselang satu ).
Ini artinya setiap tubing dihitung dari as adalah 1/2 dari 98,5 mm = 49,25 mm
Berikut gambar pengukuran :
Tube measurement
Tube Site Measurement
Mungkin agak kurang jelas dengan gambar pada foto diatas.
Untuk memudahkan pembacaan ukuran secara detail, coba lihat gambar dibawah ini :
Tube site measurement
Tube Site Measurement
Pengukuran lakukan dengan menggunakan meteran standard tukang (meteran roll)
HG2415U-PRO komponent measerement
Omni Hyperlink HG2415U-PRO komponent measerement
Teknik penyambungan tiap-tiap tubing / Komponen awalnya saya fikir sangat baik, bagus, rata berbanding lurus dengan nama besarnya.
Tapi ternyata kualitas sambungan dan cara penyolderannya seperti gambar dibawah ini :
Detail soldering quality
Detail soldering quality
Tapi jangan salah, jelek bukan berarti tak bagus.
Yang penting kan performancenya sebagai media penghantar sudah maksimum.
Sekarang kita coba menguji antena dengan dimensi seperti ini paling bagusnya bekerja di frekwensi berapa. Yuk kita coba membuat perhitungan berdasarkan rumusan yang umum.
Rumus :
Panjang antena  ( satu lamda )   = 300/frekwensi  x faktor 80 % ( faktor kependekan pada material bukan udara )
Dari gambar diatas panjang antena adalah = 98,50 mm ( ingat ini ukuran satu lamda ).
Maka rumusnya menjadi :
98,50 mm : 80 % = 300/Freq  ———–>>   123,125 = 300/Freq
Freq =  300/123,125 = 2,436548
Nah….. coba sesuaikan dengan daftar Freq pada channel AP anda.
(Daftar didapat dari Menu Senao EOC-5610 EngGenius).
Channel – 1      =  2,412 Ghz
Channel – 2      =  2,417 Ghz
Channel – 3      =  2,422 Ghz
Channel – 4      =  2,427 Ghz
Channel – 5      =  2,432 Ghz
Channel – 6      =  2,437 Ghz
Channel – 7      =  2,442 Gh
Channel – 8     =  2,447 Ghz
Channel – 9     =  2,452 Ghz
Channel – 10     =  2,457 Ghz
Channel – 11    =  2,462 Ghz
Jawababannya mungkin bagus kalau diapakai di Channel – 6  kali ya………
Connector Antena Omni Hyperlink HG2415U-PRO
Tambahan :
Oleh karena beberapa teman meminta saya untuk melengkapi article ini, maka berikut adalah tambahan beberapa informasi gambar yang mungkin akan dapat membantu baik untuk referensi praktis maupun hanya sekedar untuk perbandingan.
S/Steel bottom clamps holder
Hack omni hyperlink
Connector Omni Hyperlink
Bottom detail
started dimensioning of bottom
Ending dimensioning at top
Top standing wave adjuster
 Mid Standing wave adjuster
Dengan melihat begitu anda bisa membedakan antara merk hyperlink dan yang lain, memang dari segi bahan hyperlink sangat superkonduktor sekali, tetapi antena Omni lokal kami gak kalah kualitasnya untuk HOTSPOT anda…… dijamin,(GARANSI).
Terima kasih atas perhatiannya…. !!!

Cara membuat antena Omni 2,4 GHz


Cara membuat antena Omni 2,4 GHz

Posted by fa on jan 24, 2012
Sedikit sharing aja ya.. disini aku ingin mengulas antena omni 2,g GHz dengan area 360 derajat, dimana jika antena didirikan maka gelombangnya akan bergerak secara menyeluruh, atau 360 derajat, antena ini sangat cocok buat kalian semua yang ingin mendirikan hotspot dengan biaya yang minim dan ingin membuat antena sendiri,
Tutorial kali ini akan membahas secara step by step pembuatan antena omni 2,4 GHz